Akhir akhir ini, merebak informasi yang santer ditengah masyarakat terkait COVID-19 (Corona Virus Disease - 2019) atau cukup disebut virus corona. Virus corona menjadi isu dunia saat ini. Dimulai dari WHO yang telah menyatakan bahwa ini sebagai Pandemi. Disusul oleh Kebijakan Presiden bahwa ini merupakan wabah nasional. Di Jawa timur sendiri, Gubernur jawa timur telah mengeluarkan surat edaran terkait virus corona ini.
Tak ketinggalan, kemarin situbondo juga tengah mengeluarkan surat edaran. Surat itu bertanggal 16 maret 2020 nomor 420/0154/431.216/2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap COVID-19 di Situbondo.
Terkonfirmasi, Lutfi Zein, salah seorang pengurus pusat IWS (Info Warga Situbondo) menyampaikan apresiasi nya kepada pemkab situbondo yang telah gerak cepat menanggapi surat edaran/instruksi dari tingkat pemerintahan diatasnya yaitu Presiden dan Gubernur Jawa Timur. Namun, Lutfi Zein mempertanyakan beberapa redaksi pada surat edaran bupati situbondo tentang COVID-19 yang dirasa ada kejanggalan di beberapa poin.
Poin yang dimaksud, salah satunya ada di butir 6.D. yang menginstruksikan agar masyarakat berkeliling kampung membawa obor. "ini jelas ambigu, dimana-mana melarang untuk bergerombol massa, disini malah diinstruksikan untuk berkumpul.", kata Lutfi zein. "selain itu, masih banyaknya agenda pemkab yang mengumpulkan massa yang tetap jalan. apakah pemkab situbondo serius melakukan pencegahan virus corona ini? ", tambah Lutfi zein.
Lutfi zein yang juga Kepala Sekolah SMA Misbahul Ulum ini memberikan penjelasan sebagai berikut:
1. Ikuti Instruksi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden dan Gubernur Jawa Timur agar semua Warga melakukan aktivitas di Rumah dan khusus perkantoran serta pertokoan dan layanan publik lainnya tetap beroperasi dengan tetap melaksanakan SOP Kesehatan.
2. Jangan remehkan himbauan untuk tidak keluar rumah. Bukan persoalan kematian ataupun sakit yang akan diderita, namun lebih pada wilayah ikhtiar pencegahan. Jika api yang menjadikan rumah terbakar, maka padamkan api tersebut agar tak menciptakan kebakaran ke rumah warga satu kampung. Jika dibiarkan tanpa ikhtiar maka habislah rumah warga satu kampung tersebut. Apalah arti tangkis2 penahan banjir, jika musibah air datang dalam jumlah besar dipandang bukanlah ancaman karena sebuah pandangan Kematian di Tangan Tuhan, tak perlu lah lagi ada upaya pembangunan-pembangunan untuk mengarahkan jikalau ditafsirkan dengan sudut pandang Kematian yang merupakan Misteri Ilahi.
3. Teruslah berikhtiar yang disertai dengan berserah diri Kepada Allah sang Pemberi hidup. Takdir di Tangan Tuhan, nasib adalah Ikhtiar manusia. Jika berkendara dengan memperhatikan keselamatan berlalu lintas, dan mengikuti rambu lalu lintas dengan benar dan di perjalanan kita terkena musibah kecelakaan, maka itulah Takdir yang memang telah digariskan Tuhan. Lain halnya dengan yang memang telah berkendara ugal-ugalan, dan tak memperhatikan SOP keamanan berkendara jikalau Kecelakaan, karena person tersebut yang mengundang sendiri nasib utk celaka.
Lutfi zein berharap ada evaluasi pada Surat Edaran Bupati Situbondo tersebut. Selain itu, ditunggu langkah konkret dalam pencegahan virus corona di Situbondo
0 Comments:
Silahkan berikan komentar/tanggapan Anda mengenai info ini. semoga bermanfaat. Salam IWStimewa